The Fluidity of Digital Marketing
Digital
marketing adalah komponen pemasaran yang memanfaatkan internet dan teknologi
digital berbasis online seperti komputer desktop, ponsel dan media dan platform
digital lainnya mempromosikan produk dan layanan. Perkembangannya selama tahun
1990-an dan 2000-an, mengubah cara merek dan bisnis menggunakan teknologi untuk
pemasaran. Ketika platform digital menjadi semakin sering digunakan dalam
rencana pemasaran dan kehidupan sehari-hari dan ketika semakin banyak orang
yang menggunakan perangkat digital alih-alih mengunjungi toko-toko, kampanye
pemasaran digital telah menjadi lazim. Menggunakan pemasaran mesin pencari,
pemasaran konten, pemasaran influencer, otomatisasi konten, pemasaran kampanye,
pemasaran berbasis data, pemasaran e-commerce, pemasaran media sosial, optimasi
media sosial, pemasaran langsung email, iklan display , e-book, game telah
menjadi hal yang biasa. Pemasaran digital meluas ke saluran non-Internet yang tersedia
di media-media digital, seperti televisi, ponsel, callback, dan nada dering
telpon. Ekstensi untuk saluran non-Internet membedakan pemasaran digital dari
pemasaran online.
Perkembangan pemasaran digital tidak
terlepas dari perkembangan teknologi. Salah satu peristiwa penting yang terjadi
pada tahun 1971, ketika Ray Tomlinson mengirim email pertama, teknologinya
memberikan orang-orang platform untuk menerima dan mengirim file dari mesin-mesin
berbeda. Namun, periode yang paling dikenal sebagai awal Pemasaran Digital terjadi
di tahun 1990, karena di sinilah mesin pencari berjudul “Archie” dibuat sebagai
indeks untuk situs FTP (File Transfer Protocol”. Pada tahun 1980-an, kapasitas
penyimpanan komputer sudah cukup besar untuk menyimpan sejumlah besar informasi
pelanggan. Perusahaan mulai memilih teknik online, seperti pemasaran database,
daripada menggunakan broker. Database semacam ini memungkinkan perusahaan untuk
melacak informasi pelanggan secara lebih efektif, sehingga mengubah hubungan
antara pembeli dan penjual. Namun, proses manualnya tidak seefisien itu. Pada
tahun 1990-an, istilah Digital Marketing pertama kali diciptakan. Dengan debut
arsitektur server/klien dan popularitas komputer pribadi, aplikasi Customer
Relationship Management menjadi faktor penting dalam teknologi pemasaran.
Persaingan sengit memaksa vendor untuk memasukkan lebih banyak layanan ke dalam
perangkat lunak mereka, misalnya, pemasaran, penjualan, dan aplikasi layanan. Setelah
internet lahir, marketer juga dapat memiliki data pelanggan online yang besar
oleh perangkat lunak eCRM. Perusahaan dapat memperbarui data kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan prioritas pengalaman mereka. Hal ini menyiptakan
iklan banner pertama yang dapat diklik dan ditayangkan pada tahun 1994, yang
merupakan iklan kampanye "You Will" oleh AT&T dan selama empat
bulan pertama ditayangkan, 44% dari semua orang yang melihatnya mengklik iklan.
Pada tahun 2000-an, dengan
meningkatnya jumlah pengguna Internet dan lahirnya “iPhone”, pelanggan mulai
mencari produk dan memutuskan kebutuhan mereka apa saja secara online terlebih
dahulu, alih-alih berkonsultasi dengan salesman/salesperson, hal inilah yang
menciptakan masalah baru bagi departemen pemasaran sebuah perusahaan. Selain
itu, survei pada tahun 2000 di United Kingdom menemukan bahwa sebagian besar
pengecer belum mendaftarkan alamat domain mereka sendiri. Masalah-masalah ini
mendorong marketer untuk menemukan cara baru untuk mengintegrasikan teknologi
digital ke dalam pengembangan pasar. Pada tahun 2007, otomatisasi pemasaran
dikembangkan sebagai respons terhadap iklim pemasaran yang terus berkembang.
Otomatisasi pemasaran adalah proses di mana perangkat lunak digunakan untuk
mengotomatiskan proses pemasaran konvensional. Otomatisasi pemasaran membantu
perusahaan mengsegmentasi pelanggan, meluncurkan kampanye pemasaran
multisaluran, dan memberikan informasi yang dipersonalisasikan untuk pelanggan
tersebut. Menjamurnya perangkat yang mampu mengakses media digital menyebabkan
pertumbuhan yang tiba-tiba. Statistik yang dihasilkan pada 2012 dan 2013
menunjukkan bahwa pemasaran digital masih terus berkembang. Dengan
berkembangnya media sosial pada tahun 2000-an, seperti LinkedIn, Facebook,
YouTube dan Twitter, konsumen menjadi sangat bergantung pada elektronik digital
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka mengharapkan pengalaman
pengguna yang mulus di berbagai saluran untuk mencari informasi produk.
Perubahan perilaku pelanggan meningkatkan diversifikasi teknologi pemasaran.
Salah satu tujuan utama digital
marketing modern adalah untuk meningkatkan brand awareness, sejauh mana
pelanggan dan masyarakat umum akrab dengan dan mengenali merek tertentu.
Meningkatkan brand awareness penting dalam pemasaran digital, dan pemasaran
secara umum, karena dampaknya terhadap persepsi merek dan pengambilan keputusan
konsumen. Menurut esai 2015, berjudul "Impact
of Brand on Consumer Behavior": "Brand awareness, sebagai salah satu dimensi fundamental ekuitas
merek, sering dianggap sebagai prasyarat keputusan pembelian konsumen, karena
mewakili faktor utama untuk memasukkan merek dalam pertimbangan yang
ditetapkan. Brand awareness juga dapat memengaruhi penilaian risiko yang
dirasakan konsumen dan kepercayaan mereka terhadap keputusan pembelian, karena
keakraban dengan merek dan karakteristiknya." Tren terbaru menunjukkan
bahwa bisnis dan digital marketing memprioritaskan brand awareness, lebih
berfokus pada upaya pemasaran digital mereka dalam menumbuhkan merek dan recall
daripada tahun-tahun sebelumnya. Selain dari brand awareness, juga lebih banyak
fokus telah ditempatkan pada segmentasi dalam pemasaran digital, untuk
menargetkan pasar tertentu di sektor bisnis-ke-bisnis dan bisnis-ke-konsumen.
Era digital ini telah memungkinkan
merek untuk secara selektif menargetkan pelanggan mereka yang berpotensi
tertarik pada merek mereka atau berdasarkan minat penelusuran sebelumnya. Sekarang,
bisnis-bisnis dapat menggunakan media sosial untuk menargetkan postingan mereka
sesuai dengan rentang usia, lokasi, jenis kelamin, dan minat target yang
diinginkan. Selain itu, berdasarkan riwayat pencarian pelanggan baru-baru ini,
yang mereka ikuti di internet, membuat mereka dapat melihat iklan dari merek,
produk, dan layanan serupa. Hal ini memungkinkan bisnis untuk menargetkan
pelanggan tertentu yang mereka kenal dan dirasa akan paling mendapat manfaat
dari produk atau layanan mereka, sesuatu yang memiliki kemampuan terbatas
hingga era digital.
Aktivitas pemasaran digital masih terus
berkembang di seluruh dunia dan akan terus berkembang mengikuti perkembangan
perilaku manusia/konsumen. Menurut headline global marketing index. Sebuah
studi yang diterbitkan pada September 2018, menemukan bahwa outlay global pada
taktik pemasaran digital mendekati $ 100 miliar. Media digital terus berkembang
pesat; sementara anggaran pemasaran berkembang, media tradisional menurun .
Media digital membantu merek menjangkau konsumen untuk terlibat dengan produk
atau layanan mereka dengan cara yang dipersonalisasi. Lima bidang, yang
diuraikan sebagai praktik industri saat ini yang sering tidak efektif adalah
memprioritaskan klik, menyeimbangkan pencarian dan tampilan, memahami ponsel,
menargetkan, melihat, keamanan merek dan lalu lintas yang tidak valid, dan
pengukuran lintas platform.
Banyak hal yang kita dapatkan dari
kemajuan teknologi yang tanpa kita sadari sedikit demi sedikit telah
menyempurnakan kehidupan kita. Era digital memiliki dampak besar dalam
perubahan masyarakat maupun individu, apalagi terhadap perilaku ekonomi
konsumen. Untuk menjadi bisnis yang tak kelang waktu, bisnis tersebut harus
seperti ‘fluid’ yang berarti bergerak seperti air. Maksudnya adalah untuk terus
menjadi relevan dan berpacu dengan zaman jangan sampai ketinggalan, era digital
marketing merupakan permulaan dari era-era lainnya yang mengharapkan kita untuk
terus menyusul satu-satunya cara adalah untuk terus mengejar ketinggalan dan
jangan takut untuk terus beradaptasi.
cek postingan disini juga ya!
informatif bangettt, semangat ya nugasnya
ReplyDeletekerenn👍👍
ReplyDeleteintinya apa min?
ReplyDeleteMasa sihhh
ReplyDeleteInformatif sekaliii kakakkk !
ReplyDelete